Sabtu, 04 April 2009

Method. Of Comm. Research (Qualitative)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada zaman globalisasi ini, pertumbuhan teknologi semakin pesat dan kebutuhan manusia akan informasi dinilai sangat penting. Seiring dengan perkembangan zaman, pertukaran informasi menjadi sangat cepat dan instan. Teknologi informasi memberikan kontribusi yang luar biasa dalam penyebaran informasi ke seluruh belahan dunia.

Perkembangan dunia teknologi dimulai dari abad 21. Komputer menjadi media yang sangat konvensional di dunia, terlebih ditambah dengan teknologi internet. Internet merupakan salah satu produk teknologi yang dapat membantu untuk meningkatkan taraf hidup melalui pendidikan. Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, market place baru dan jaringan bisnis dunia yang tanpa batas.

Saat ini peran internet sangat penting dalam kehidupan. Dengan hadirnya internet dapat menunjang efektifitas dan efisiensi bagi perkembangan dunia, karena perannya adalah sebagai sarana komunikasi, publikasi dan sarana untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.

Perlu disadari bahwa perkembangan teknologi saat ini telah mengubah interaksi masyarakat, dalam dunia bisnis, ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Meskipun masih banyak tantangan tapi kita masih dapat memanfaatkannya sebesar mungkin. Dalam dunia pendidikan, internet memberi banyak manfaat untuk kelangsungan belajar mengajar dan memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Menurut data IDC (Internet Indo Data Centra Indonesia), ada sekitar 196 juta pengguna internet di seluruh dunia sampai akhir tahun 1999, dan menjadi 502 pengguna sampai tahun 2003. Kemudian kegiatan berinternet akan bertambah dua kali lipat setiap 100 hari dan pada tahun 2005 sebanyak 1 miliar penduduk dunia akan tergabung dan terhubung satu sama lain melalui jaringan internet.

Seseorang dapat mengakses informasi kapan saja mereka membutuhkannya baik dari dalam maupun luar negeri. Perkembangan yang terjadi di seluruh Negara dapat kita ketahui dengan cepat melalui internet. Demikian juga informasi yang menyangkut bidang pendidikan, mahasiswa sangat diuntungkan dengan kemunculan internet. Mereka hanya duduk di depan komputer yang difasilitasi akses internet dan tinggal menggunakannya.

Sepanjang perjalanan bangsa Indonesia selalu diwarnai oleh upaya peningkatan mutu pendidikan oleh pihak pemerintah yang silih berganti. Namun pengalaman empiris bangsa kita telah membuktikan ketidakjelasan arah kebijakan pendidikan. Inti masalah pokok yang menghambat dalam dunia pendidikan adalah proses belajar mengajar konvensional yang mengandalkan tatap muka antara guru dan murid, dosen dengan mahasiswa dan pelatih dan peserta pelatih. Pertukaran informasi menjadi semakin cepat dan instan, namun beberapa institut yang masih menggunakan sistem tardisional ini mengajar dengan sangat lambat dan tidak seiring dengan perkembangan IT dan mobilitas informasi itu sendiri. Seharusnya cara tradisional tersebut sudah ditinggalkan sejak adanya intrernet. (www.google.com)

Dengan perkembangan IT sekarang seharusnya sistem yang ketinggalan zaman sudah harus ditinggalkan seperti mencatat informasi di kelas. Cara tersebut akan membuat ketidakefektifan proses belajar mengajar. Karena penggunaan IT dalam dunia pendidikan seharusnya terdapatnya saluran atau sarana yang digunakan untuk menyiarkan program pendidikan.

Saat ini hampir seluruh sekolah dan universitas menyediakan fasilitas internet untuk kemudahan para siswanya untuk mengakses informasi. Di Universitas Bina Nusantara adalah salah satu contohnya. Di seluruh area universitas Bina Nusantara disediakan fasilitas internet sehingga mahasiswa dapat menggunakan internet secara bebas. Semua mahasiswa dapat memperoleh berbagai jenis informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang sangat singkat.

Dalam kegiatan belajar di universitas, mahasiswa harus membiasakan diri dengan cara baru. Sesuai dengan perkembangan teknologi, mahasiswa harus dapat mencari sendiri bagaimana cara menyerap informasi yang disampaikan oleh dosen. Dengan mencari informasi lain yang berkaitan dengan topik yang dijelaskan, mahasiswa dapat mendalami topik tersebut.

Mahasiswa akan sangat terbantu dengan adanya internet. Mereka dapat menggunakan dan memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan oleh internet. Dengan tersedianya internet, kendala ruang dan waktu dapat teratasi dalam mencari sumber belajar karena mereka dapat menggunakan internet kapan saja sesuai dengan waktu luang yang ada.

”Teknologi informasi sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan komunikasi membuat perubahan dalam melakukan sesuatu termasuk cara dalam mengidentifikasi dan mendapatkan informasi. Sumberdaya informasi web atau internet tumbuh dan berkembang, bahkan dalam jenis tertentu melebihi jumlah yang berhasil dikumpulkan oleh perpustakaan bentuk fisik (Siregar , 1999 : 1).”

Pesatnya perkembangan pengguna internet turut meningkatkan nilai manfaat dari internet tersebut. Namun masih banyak pengguna yang tidak dapat memanfaatkan dengan baik dari tersedianya teknologi informasi tersebut dalam mendukung pendidikan mereka. Mereka kadang menyalahgunakan internet untuk kepentingan lain.

Dengan dilatarbelakangi pemikiran tersebut, peneliti ingin mengetahui bagaimana mahasiswa Universitas Bina Nusantara memanfaatkan internet dalam mendukung kegiatan pendidikan mereka di kampus. Sehingga penulis memilih judul “Peranan Ketersediaan Internet di Kampus bagi Mahasiswa” (studi kasus mahasiswa Universitas Bina Nusantara).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan pokok yang perlu mendapatkan pembahasan dalam penelitian ini yaitu :

Bagaimana peranan ketersediaan internet di Universitas Bina Nusantara bagi mahasiswa?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan yang muncul dalam rumusan masalah, sehingga dapat dihasilkan kesimpulan dan saran yang baik bagi pembaca antara lain :

1. Untuk mengetahui kebutuhan mahasiswa Universitas Bina Nusantara akan internet

2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan internet di Universitas Bina Nusantara

3. Untuk mengetahui peranan ketersediaan internet di Universitas Bina Nusantara bagi mahasiswa

4. Untuk mengetahui bagaimana mahasiswa Universitas Bina Nusantara memanfaatkan internet yang disediakan oleh kampus

5. Untuk mengetahui apakah internet berguna untuk keperluan pendidikan di Universitas Bina Nusantara

6. Untuk mengetahui apakah mahasiswa Universitas Bina Nusantara menggunakan internet dengan sebaik-baiknya

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademis

- untuk mengembangkan cara berfikir secara sistematis

- untuk meningkatkan keterampilan dalam studi research di bidang ilmu komunikasi

1.4.2 Manfaat praktis

- memberi masukan kepada para pengguna internet agar tidak menyalahgunakan internet untuk hal yang menyalahi aturan

- memberi tahu pada pembaca peranan ketersediaan internet di dunia pendidikan

- memberi pengertian kepada semua pengguna internet khususnya mahasiswa agar dapat menggunakan teknologi internet dengan sebaik-baiknya

1.5 Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah yang menjelaskan tentang kemajuan teknologi internet yang saat ini juga digunakan dalam dunia pendidikan untuk memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa. Bab ini juga juga menguraikan tujuan dan manfaat penelitian.

Bab II : Kerangka Teoretis

Bab ini akan dibahas mengenai landasan teori, yaitu teori yang penulis ambil berdasarkan buku-buku atau teori-teori terdahulu yang dipakai di dalam mengadakan penelitian ini.

Bab III : Metodologi Penelitian

Metodologi berisi tentang metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti yaitu bersifat kualitatif.

Bab IV : Analisis dan Pembahasan

Bab ini peneliti akan memaparkan mengenai analisa data yang akan dilakukan oleh peneliti yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

Bab V : Kesimpulan dan Saran

Bab terakhir memuat kesimpulan dan saran yang diberikan peneliti agar dapat bermanfaat bagi pembaca sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan masyarakat, terutama dalam bidang komunikasi sendiri


BAB II

KERANGKA TEORETIS

2.1. Konsep Komunikasi

2.1.1. Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti ”sama”, communico, communicatio atau communicare yang berarti ”membuat sama”. Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip.

Menurut Shannon dan Weaver, komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi. (Shannon dan Weaver dalam Wiryanto, 2004 : 7).

Dapat disimpulkan komunikasi merupakan bentuk interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok dalam proses penyampaian pesan.

2.1.2.Proses Komunikasi

Pada hakekatnya komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan oleh pengirim kepada penerima dimana proses tersebut dilakukan melalui saluran yang tersedia. Proses komunikasi dapat menimbulkan efek dan dapat berlanjut jika penerima memberikan umpan balik (feedback).

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, proses komunikasi yang terjadi adalah proses penyampaian informasi lewat saluran internet. Berbagai macam informasi dapat kita lihat di internet. Berita mengenai politik, ekonomi, selebriti, sosial, budaya dan pendidikan baik dari dalam negeri dan luar negeri bisa didapatkan dengan cepat, informasi yang diberikanpun sangat lengkap. Dari internet seseorang juga dapat berkomunikasi dengan orang lain baik yang kita kenal ataupun dengan orang baru lewat chatting, email ataupun forum.

2.1.3.Unsur-unsur Komunikasi

Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan antar manusia. Dapat terlihat dari definisi tersebut bahwa untuk dapat terjadi komunikasi minimal harus terdiri dari tiga unsur utama yaitu pengirim pesan, pesan itu sendiri, serta penerima pesan. Namun, komunikasi juga memiliki unsur lain yang mendukun jalannya komunikasi yaitu media komunikasi, efek komunikasi, umpan balik dan lingkungannya.

a. Pengirim Pesan

Pengirim pesan adalah sesorang yang ingin menyampaikan pesan pada penerima agar menerima pesan dan merupakan orang yang mengambil inisiatif dalam melakukan komunikasi

b. Penerima Pesan

Penerima pesan adalah seseorang yang mendapatkan pesan dari pengirim dan mencerna maksud dari pesan yang diberikan.

c. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang akan disampaikan pengirim pada penerima.

d. Media

Media adalah alat yang digunakan sebagai saluran untuk memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima, media dapat bermacam-macam bentuknya.

e. Efek

Efek komunikasi merupakan pengaruh yang timbul dari proses komunikasi tersebut.

f. Umpan balik

Umpan balik adalah jawaban balasan dari penerima atas pesan yang disampaikan oleh pengirim kepadanya.

g. Lingkungan

Lingkungan adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi, bisa saja berupa gangguan dari sekitarnya.

2.1.4.Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi adalah sebagai berikut :

a. Menyampaikan informasi (to inform)

Penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap situasi yang diberitakan.

b. Mendidik (to educate)

Dengan berkomunikasi dengan orang lain kita bisa mendapatkan pengetahuan lebih yang sebelumnya belum pernah kita ketahui ataupun informasi mendalam mengenai apa yang sudah kita ketahui. Berkomunikasi dapat mendorong dalam perkembangan ilmu pengetahuan dari segala bidang kehidupan.

c. Menghibur (to entertain)

Penyebarluasan suara dan gambar lewat kesenian berupa drama, tari, puisi, musik, komedi, olahraga dan sebagainya untuk memberikan kesenangan pada manusia.

d. Mempengaruhi (to influence)

Individu dapat mengikuti tingkah laku ataupun cara-cara dari apa yang disajikan oleh media massa. Pengaruh yang ditimbulkan bermacam-macam dapat baik ataupun buruk.

2.1.5.Prinsip-prinsip Komunikasi

Menurut Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. (2007 : 91), prinsip-prinsip komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi adalah proses simbolik

2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi

3. Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan

4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan

5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu

6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi

7. Komunikasi bersifat sistemik

8. Semakin mirip latar belakang sosial-budaya, semakin efektiflah komunikasi

9. Komunikasi bersifat nonsekuensial

10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional

11. Komunikasi bersifat Irreversible

12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah

2.2. Komunikasi Massa

2.2.1.Definisi Komunikasi Massa

Heru Puji Winarso mendefinisikan komunikasi massa sebagai produksi dan distribusi secara institusional dan teknologis dari sebagian besar aliran pesan yang dimiliki bersama secara berkelanjutan dalam masyarakat-masyarakat industrial. (Winarso, 2005 : 20).

Komunikasi massa dapat diartikan dalam dua cara yakni pertama, komunikasi oleh media dan kedua, komunikasi untuk massa (Rivers, 2003:18).

Secara singkat komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada khalayak dengan menggunakan media massa seperti koran. Namun, dengan berkembangnya informasi teknologi komunikasi kepada khalayak lewat internet berkembang dengan pesat. Bahkan informasinya lebih cepat sampai kepada khalayak.

Dengan adanya definisi yang telah diuraikan di atas, komunikasi massa bisa dikatakan cukup fleksibel karena dapat menjangkau daerah yang sanagat luas dan jumlah penerima informasi tak terbatas. Tapi komunikasi massa tergantung dari kemampuan serta fasilitas yang dimiliki oleh penerima pesan. Media tetap boleh memilih khalayak sesuai pesan atau informasi yang akan disampaikan agar tepat target audiencenya, dan demikian pula sebaliknya khalayak juga dengan bebas memilih media sesuai dengan informasi yang dibutuhkannya.

2.2.2.Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa menurut pendapat Sean Mc. Bride (1980), yang dikutip Cangara (2003 : 62), yakni :

1. Informasi

2. Sosialisasi

3. Motivasi

4. Bahan diskusi

5. Pendidikan

6. Memajukan kebudayaan

7. Hiburan

8. Integrasi

Komunikasi massa diartikan sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai pertukaran data, fakta, opini dan ide.

2.2.3.Efek komunikasi Massa

Menurut Effendi (2004 : 318), efek komunikasi massa diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut :

1. Efek Kognitif (cognitive effect)

Efek kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa jelas.

2. Efek afektif (affective effect)

Efek afektif berhubungan dengan perasaan akibat dari membaca surat kabar atau majalah, mendengarkan radio, menonton acara TV atau film bioskop, akan timbul perasaan tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan media massa itu bisa bermacam-macam, senang sehingga tertawa terbahak-bahak, sedih sehingga mencucurkan air mata, takut sampai merinding, dan perasaan marah, benci, kesal, kecewa, penasaran dan sebagainya.

3. Efek konaktif atau efek behavioural (behavioural effect)

Efek konaktif bersangkutan dengan niat, tekad, upaya usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan. Oleh karena berbentuk perilaku, maka sebagaimana disinggung diatas, efek konaktif sering disebut juga efek behavioural-efek konaktif tidak langsung timbul sebagai akibat langsung dari terpaan media massa, melainkan didahului oleh efek kognitif dan atau efek afektif.

2.3. Definisi Peranan Ketersediaan Internet bagi Mahasiswa

Arti dari peranan ketersediaan internet bagi mahasiswa :

Peran : 1. Pemain, sandiwara

2. Tukang lawak pada permainan makyong

3. Perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat

Peranan : 1. bagian yg dimainkan seorang pemain (dl film, sandiwara, dsb)

2. tindakan yg dilakukan oleh seseorang dl suatu peristiwa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005 : 854)

Sedia : 1. (yg) semula; (yg) asal; (yg) sudah-sudah; (yg) dahulu; selalu demikian halnya; memang: pulang spt --; Baginda -- berdendam akan dia

2. sudah selesai dibuat (disiapkan, diatur, dsb); sudah jadi: rumah itu sudah -- untuk ditempati

Tersedia : (sudah) disediakan; sudah ada; disediakan untuk: ia menjadi manja krn segala-galanya selalu -; jatah pensiun selalu - untuk pegawai negeri

Ketersediaan : 1. kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau dioperasikan dl waktu yg telah ditentukan

2. keadaan tersedia; hal tersedia (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005 : 1008-1009)

Internet : jaringan informasi komputer mancanegara yang berkembang sangat pesat dan pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia (www.elektroindonesia.com)

Mahasiswa : seseorang yang belajar di perguruan tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005 : 696)

2.4. Internet

2.4.1.Perkembangan Internet

Cikal bakal dari Internet adalah ARPANET, sebuah jaringan eksperimen milik pemerintah Amerika Serikat berbasis komunikasi data paket yang didirikan di tahun 1969. Tujuannya untuk menghubungkan para periset ke pusat-pusat komputer, sehingga mereka bisa bersama-sama memanfaatkan sarana kompuer seperti disk space, data base dan lain-lain. Kegiatan ini disponsori oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, bersama lembaga yang dinamakan Advanced Research Projects Agency (ARPA) .

Diawal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet saja.

Di tahun 1986 lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di Amerika.

Pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, Jerman, Kanada dan Jepang segera bergabung. Pada saat ini internet terdiri atas lebih dari 15.000 jaringan yang mengelilingi dunia (70 negara di 7 benua). Sekitar 25 juta orang dapat saling mengirimkan pesan melalui internet dan jaringan lain terhubung dengannya. Pemakaiannya sudah bukan murni untuk riset saja, tetapi mencakup kegiatan sosial, komersial (melalui jaringan antar komersial bernama CIX), budaya dan lain-lain.

Sumber : www.elektroindonesia.com

Komputer menjadi suatu media yang sangat konvensional di dunia, terlebih dengan teknologi lain yang telah ditanamkan di dalamnya yaitu jaringan internet. Di luar negeri, Internet ini sering diasosiasikan dengan perguruan tinggi, sementara di Indonesia, Internet lebih diasosiasikan dengan bisnis (ISP, e-commerce) dan entertainment.

Teknologi informasi telah membantu penyebaran informasi secara cepat dan mendukung dalam interaksi antar manusia. Internet sangat memberikan manfaat bagi masyarakat, pemerintah, industri dan perusahaan. Hadirnya internet menunjang efektifitas dan efisiensi bagi semua orang termasuk dalam bidang pendidikan yang mulai diterapkan di Indonesia.

Krisis ekonomi yang ada sekarang ini pun tidak menghalangi pengaruh globalisasi teknologi dunia. Sebab dengan penerapan informasi teknologi maka semakin besar peluang masyarakat untuk mengakses komputer dan jaringan internet beserta kandungan informasi yang ada didalamnya.

2.4.2. Pengertian Internet

Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (the web) yang menyelimuti bola dunia dan terdiri dari titik-titik yang saling berhubungan.

Menurut Lani Sidharata (1996) : walaupun secara fisik internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun, secara umum internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi internet adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan internet diapandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di internet.

2.4.3. Fasilitas yang Terdapat di Internet

Fasilitas utama yang terdapat di intrernet :

1. Electronic Mail/Email/Messaging

Electronic mail atau surat elektronik adalah fasilitas yang paling sering digunakan di internet. Dengan fasilitas ini seseorang dapat membuat dan mengirimkan pesan tertulis kepada seorang atau sekelompok orang lain yang juga terdaftar di internet.

2. Remote Login

Dengan fasilitas ini seorang dapat mengakses program/aplikasi di komputer lain. Misalnya seorang mahasiswa di universitas A dapat menjalankan aplikasi komputer yang terdapat di universitas B tanpa harus datang ke kampus universitas B apabila komputer di universitas A dan B saling berhubungan.

3. File Transfer

Fasilitas ini memungkinkan terjadinya pengiriman file dari satu komputer ke komputer lain. Sebuah file dapat berisi dokumen, grafik, program komputer, bahkan video maupun suara yang terekam secara digital.

Pelayanan yang terdapat dalam internet didasarkan pada tiga fasilitas di atas. Berbagai komputer yang tergabung dalam internet akan menyalurkan surat-surat elektronik yang dikirimkan oleh para pemakainya, beberapa memberikan program/aplikasi komputer untuk dipakai bersama (misalnya Archie : Program pencarian arsip/dokumen, Gopher : Sistem menu untuk memudahkan pencarian informasi di internet, WAIS(wide Area Information Servers, game interaktif dan lain-lain), dan banyak yang menyediakan file untuk di transfer seperti informasi cuaca, harga komoditas pertanian, program-program komputer, abstrak dokumen, berita-berita mancanegara dan lain-lain.

2.4.4. Manfaat Internet dalam Bidang Pendidikan

Ada beberapa manfaat internet dalam dunia pendidikan :

1. Akses ke sumber informasi

Sebelum adanya Internet, masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan (di seluruh dunia) adalah akses kepada sumber informasi. Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber informasi yang sayangnya tidak murah. Buku-buku dan journal harus dibeli dengan harga mahal. Pengelolaan yang baik juga tidak mudah. Sehingga akibatnya banyak tempat di berbagai lokasi di dunia (termasuk di dunia Barat) yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap. Adanya Internet memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia banyak. Dengan kata lain, masalah akses semestinya bukan menjadi masalah lagi.

Internet dapat dianggap sebagai sumber informasi yang sangat besar. Bidang apa pun yang diminati, pasti ada informasi di Internet. Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi konvensional (perpustakaan) lebih berat dibanding dengan tempat lain. Adanya Internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini.

2. Akses ke pakar

Internet menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga memungkinan seorang siswa berkomunikasi dengan pakar di tempat lain. Seorang siswa di Jakarta dapat berkonsultasi dengan dosen di Bandung atau bahkan di Amerika Serikat.

3. Media kerjasama

Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan dapat terjadi dengan lebih mudah, efisien, dan lebih murah.

BAB III

METODOLOGI PENELTIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ilmiah dibutuhkan metode yang tepat sesuai dengan pokok permasalahan yang akan diteliti. Hal ini berhubungan dengan data yang ingin dikumpulkan di lapangan.

Topik yang akan diteliti oleh peneliti adalah Peranan Ketersediaan Internet di Kampus bagi Mahasiswa (studi deskriptif Mahasiswa Bina Nusantara). Sesuai dengan topic yang diangkat maka, metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Penelitian deskriptif menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat dan organisasi tertentu dalam suatu konteks setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh dan holistic. (Ruslan, 2004 : 213)

3.2 Nara Sumber

Nara Sumber atau informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi penelitian (Moleong, 2004 : 132)

Informan atau nara sumber dimanfaatkan untuk berbicara, memberikan informasi, bertukar pikiran untuk membandingkan suatu kejadian yang ditemukan. Nara sumber dapat memberikan semua informasi yang dibutuhkan oleh peneliti untuk mendukung penelitiannya. Peneliti dapat bertanya semua informasi yang ingin diketahuinya dari nara sumber yang dipilihnya.

Nara sumber yang menjadi objek penelitian ini adalah

1. Ryan Adrian, Mahasiswa Universitas Bina Nusantara semester I

2. Galih Pradana Putra, Mahasiswa Universitas Bina Nusantara semester III

3. Steven Evans, Mahasiswa Universitas Bina Nusantara semester VII

4. Meina, Mahasiswi Universitas Bina Nusantara semester IX

Nara sumber ini dipilih sesuai dengan informasi yang dibutuhkan peneliti terhadap permasalahan yang diangkat. Dalam kaitannya dengan empat nara sumber di atas, keempatnya merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sering menggunakan fasilitas internet yang tersedia di Universitas Bina Nusantara

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dua, antara lain :

1. DataPrimer

Data primer adalah data yang diperoleh oleh peneliti melalui wawancara antara kepada nara sumber dan observasi atau pengamatan langsung terhadap data-data yang sudah tersedia.

Wawancara dilakukan dengan maksud untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan pada orang yang mengetahui informasi yang sesuai dengan masalah yang diangkat. Kegiatan observasi yang dilakukan peneliti yaitu melakukan pencatatan terhadap kejadian yang dilakukan objek peneliti yang diperlukan untuk penelitiannya.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia dan data tersebut dapat diperoleh melalui membaca ataupun mendengarkan. Pengumpulan data tersebut didapat melalui pencarian dari internet, buku-buku atau dokumen dari perusahaan yang bersangkutan.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Mendalam (In-depht Interview)

Penulis melakukan tanya jawab kepada nara sumber yang bersangkutan. Peneliti boleh bertanya apa saja yang ingin diketahuinya untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Dengan melakukan wawancara kepada nara sumber, peneliti dapat memperoleh data-data yang sesuai.

2. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan langsung dengan objek yang diteliti. Waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh data dengan observasi cukup lama. Peneliti terjun langsung ke tempat penelitian dan menjadi bagian dari objek penelitian.

3. Studi Kepustakaan

Melalui studi dokumentasi diperoleh data mengenai arti internet, manfaat internet, perkembangan internet dan data-data lainnya yang dibutuhkan oleh peneliti.

3.3.3 Teknik Anaaisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification (Sugiyono, 2005 : 91)

  1. Data Reduction

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

  1. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) menyatakan, “the most frequent from of display data for qualitative research data in the past has been narrative tex”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

  1. Conclusion Drawing / Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Teori Dalam Riset

Teori membimbing riset. Dari teori dapat dijabarkan teori baru. Bila ada teori yang berlawanan, riset dapat menguji mana diantara teori itu yang benar. Teori membantu periset menerangkan gejala, memprediksikan dan mengontrol gejala tersebut. (Burhan, 2007 : 45).

Waktu dan Tempat Penelitian

Peneliti akan melakukan penelitian pada hari kegiatan kuliah yaitu:

Hari : Senin – Sabtu

Waktu : Pk 08.30 – 17.30

Durasi : April 2009

Tempat : Universitas Bina Nusantara di daerah Slipi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar