Sabtu, 04 April 2009

Introduction to Sociology

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk sosial, manusia tak dapat dilepaskan dari kehidupan bermasyarakat. Mereka pasti akan selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Karena itu, manusia harus dapat berinteraksi dan menjalin hubungan yang baik dengan manusia lainnya. Hal itu dapat dilakukan salah satunya dengan bekerja. Melalui bekerja, manusia dapat berhubungan dengan rekan seprofesinya atau orang lain yang berhubungan dengan pekerjaannya. Selain itu manusia juga perlu bekerja agar dapat menenuhi kebutuhan hidupnya serta keluarganya.

Kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi delapan tingkatan (Abraham Maslow) dan kebutuhan yang paling dasar adalah Physiological Needs atau kebutuhan fisik yang dapat dipenuhi dengan pakaian, makanan, dan kebutuhan akan reproduksi. Setelah kebutuhan tersebut manusia juga mempunyai kebutuhan yang juga penting yaitu Safety Needs atau kebutuhan akan tempat untuk berlindung. Setelah kebutuhan tersebut sudah terpenuhi, mereka dapat memenuhi kebutuhan yang lain di tingkat selanjutnya. Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan tersebut, manusia harus bekerja dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.

Manusia perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari tujuan tersebut maka semuanya harus terpenuhi dengan seimbang termasuk dalam berinteraksi dengan manusia lainnya agar dapat terjalin hubungan yang baik dengan orang di sekitarnya. Dengan bekerja makin memudahkan manusia untuk dapat menjalin hubungan dengan manusia lainnya.

Menjadi pegawai bengkel merupakan pilihan yang diambil Eko karena hanya itu yang dapat dikerjakannya. Semakin sulitnya kehidupan yang dijalani membuatnya sulit untuk mendapatkan pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi dan bertambah mahalnya harga barang-barang kebutuhan pokok di Jakarta membuat Eko terus berjuang untuk dapat bertahan hidup.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam laporan ini, akan banyak dibahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan suka duka hidup seorang pegawai bengkel dan cara berinteraksi dengan orang lain:

1. Sudah berapa lama bekerja sebagai pegawai bengkel

2. Bekerja dari pukul berapa sampai pukul berapa

3. Pekerjaan apa saja yang pernah dilakukan di bengkel

4. Berapa penghasilan yang didapatkan tiap bulannya

5. Apakah penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan digunakan untuk apa saja

6. Bagaimana hubungannya dengan sesama pegawai bengkel, atasannya dan orang yang berada di sekitar lingkungannya

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk menjawab setiap pertanyaan yang muncul dalam rumusan masalah. Sehingga dapat dihasilkan kesimpulan yang lengkap dan saran yang baik bagi pembaca untuk dapat mengenal lebih dekat dengan seorang pegawai bengkel dan lingkungan hidupnya, seperti:

1. Mengetahui sudah berapa lama menjadi pegawai bengkel

2. Mengetahui ia bekerja dari pukul berapa sampai pukul berapa

3. Mengetahui pekerjaan apa saja yang pernah dilakukan di bengkel

4. Mengetahui berapa penghasilan yang didapatkan

5. Mengetahui apakah penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan digunakan untuk apa saja

6. Mengetahui bagaimana hubungannya dengan sesama pegawai bengkel, atasannya dan orang yang berada di sekitar lingkungannya

1.4 Manfaat Penelitian

§ Memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca tentang pegawai bengkel dan interaksi sosialnya

§ Memberikan gambaran mengenai sulitnya kehidupan di Jakarta

§ Memberikan himbauan kepada pembaca untuk lebih berempati terhadap orang-orang yang kurang beruntung

§ Memberikan gambaran kepada pembaca bahwa pegawai bengkel juga mengiginkan kehidupan yang layak

1.5 Metodologi Penelitian

Metode adalah kegiatan yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah adalah metode yang sistematis dan sesuai dengan kebutuhan masalahnya. Metode yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif. Deskriptif diartikan sebagai suatu sifat penyajian data yang mencirikan masalah yang akan dibahas. Metode deskriptif adalah metode untuk menguraikan dan menggambarkan dengan jelas permasalahan secara detail berdasarkan atas data yang terkumpul.

Dalam informasi mengenai pegawai bengkel dan lingkungan hidupnya, sebaiknya dalam pencarian data digunakan observasi langsung di lapangan. Lapangan yang dimaksudkan adalah tempat pegawai bengkel bekerja itu sendiri, dalam hal ini adalah daerah Bantar Gebang yang terletak di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Dengan melakukan observasi langsung di lapangan, kita dapat mengetahui secara langsung bagaimana keseharian mereka saat bekerja dan bagaimana hubungan mereka dengan orang yang ada di sekitarnya.

BAB 2 DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN

Dalam makalah ini, saya mengambil objek penelitian seorang pegawai bengkel karoseri yang bernama Eko. Ia berasal dari Lampung dan pindah karena ada yang mau memberinya pekerjaan. Di Lampung ia mempunyai orang tua dan kedua adiknya tapi ia memutuskan untuk pindah dan berjuang demi mempertahankan hidupnya. Ia sudah menikah tetapi belum mempunyai anak. Ia sudah bekerja di bengkel selama 7 tahun.

Eko hanya menempuh pendidikan hingga SMA maka dengan bekerja di bengkel merupakan satu-satunya pilihan yang dapat dikerjakannya. Ia berpikir daripada harus melakukan pekerjaan yang tidak halal lebih baik ia bekerja apapun yang dapat dilakukannya. Ia sangat beruntung karena saudaranya menawarkan pekerjaan di Jakarta karena di Lampung ia tidak dapat melakukan apa-apa.

Dari pukul 07.00 sampai pukul 17.00 ia bekerja di bengkel. Ia bekerja dari hari Senin – Sabtu dan hari Minggu merupakan waktu istirahat untuknya. Tapi terkadang hari Minggu pun ia gunakan waktunya untuk bekerja jika masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya.

Saat pertama ia bekerja ia menjadi penjaga gudang yang mencatat keluar masuknya barang karena awalnya ia tidak memiliki keahlian lain. Itu disebabkan karena saat ia pindah ia baru saja lulus dan belum punya pengalaman. Setelah beberapa lama ia menjadi penjaga gudang ia pun merasa bosan dan ingin mencoba pekerjaan yang lain. Akhirnya ia mencoba untuk membantu turun ke lapangan. Ia mulai belajar mengelas, mengebor dan pada akhirnya ia bisa menyetir truk sendiri.

Eko selalu dengan senang melakukan pekerjaannya, karena dengan bekerja di bengkel itu ia belajar banyak hal yang sebelumnya belum pernah ia lakukan dan diketahuinya. Ia menemukan pengalaman baru yang membuatnya semakin menyukai tempat ia bekerja. Dalam mengerjakan pekerjaannya ia selalu berusaha untuk bekerja dengan baik.

Penghasilan yang didapatkan dari ia bekerja di bengkel yaitu Rp. 800.000,-/bulan. Dari penghasilan yang ia dapatkan itu biasanya hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-harinya. Hasil yang ia dapatkan itu cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan istrinya karena ia belum mempunyai anak. Bahkan dari penghasilannya tersebut ia dapat menabung untuk dikirimkan ke Lampung untuk diberikan kepada keluarga yang ada di sana.

Di bengkel disediakan tempat tinggal bagi para karyawan yang tidak ada tempat tinggal atau karyawan yang berasal dari luar kota. Ia tinggal di bengkel bersama istrinya dan beberapa karyawan yang lain. Ia merasa bersyukur karena ia boleh tinggal di bengkel, dengan begitu ia tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk menyewa tempat tinggal. Istrinya juga ikut membantu di bengkel seperti bersih-bersih.

Sehari-harinya ia selalu bekerja dengan karyawan lain dan mereka selalu saling membantu jika pekerjaan yang lain sudah selesai. Para karyawan di sana berhubungan dengan baik sekali, mereka sering bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan yang berat. Eko merasa bahwa dengan saling membantu maka pekerjaan yang sangat sulit pun akan bisa diselesaikan dengan lebih cepat. Ia juga tidak merasa malu untuk meminta bantuan karyawan lain jika ia sedang mengalami kesulitan.

Istrinya juga memberitahu bahwa Eko adalah orang yang sangat baik dan pengertian. Ia tidak pernah mengeluh jika ada pekerjaan yang menumpuk. Walaupun banyak pekerjaan yang harus dilakukan ia tetap memberikan perhatian pada istrinya yang juga tinggal di bengkel. Eko jarang marah jika orang lain melakukan kesalahan. Bahkan ia dengan senang hati memaafkan orang tersebut.

Ia juga sering berinteraksi dengan atasannya dan menjaga hubungan yang baik. Menurutnya, atasannya itu sangat baik karena selalu mau memberinya petunjuk untuk melakukan pekerjaan jika ia tidak mengerti. Eko banyak mendapat masukan dari atasannya tentang pekerjaan yang akan dilakukannya sehingga ia dapat melakukan segala sesuatunya dengan baik.

Setelah bekerja biasanya ia menggunakan waktunya untuk minum kopi dan mengobrol bersama pegawai lain yang tinggal di sana. Ia juga terkadang mengobrol dengan tetangga yang ada di sekitar bengkel. Menurut pengakuan teman-temannya, Eko adalah orang yang baik, ramah, dan selalu bersedia membantu temannya jika mengalami kesusahan.

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dari observasi yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan bekerja manusia juga dapat memenuhi kebutuhan sosialnya yaitu dengan berinteraksi dengan orang yang ada di sekitarnya.

Eko menjadi seorang pegawai bengkel untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarganya sehari-hari. Selain itu dengan bekerja ia bisa mengenal banyak orang yang berbeda-beda dan berhubungan baik dengannya. Ia selalu ramah pada orang yang ditemuinya dan tidak menolak untuk membantu jika ada orang yang butuh bantuannya.

Pekerjaan yang selalu diselesaikannya dengan baik mebuatnya jadi karyawan yang teladan. Tapi ia tidak pernah sombong jika pekerjaannya iti dipuji oleh atasannya karena menurutnya ia hanya berusaha melakukan sebisanya. Ia juga tidak kenal lelah dan selalu berusaha untuk mencoba hal-hal baru yang tidak dikeathuinya.

Dengan keramahannya ia mudah begaul dengan siapa saja. Eko tidak pernah memilih-milih siapa yang harus menjadi temannya sehingga orang di sekitarnya senang berteman dengannya. Jadi, dengan kebaikan hati dan keramahan seseorang membuatnya mudah berinteraksi dengan orang lain.

3.2 Saran

Sulitnya kehidupan yang harus dijalani membuat orang melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bahkan melakukan pekerjaan yang tidak halal. Apalagi saat ini lapangan pekerjaan semakin terbatas bagi orang yang tidak dapat menempuh pendidikan yang tinggi.

Terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia dapat menimbulkan tindak kriminalitas karena banyak orang yang ingin mempertahankan hidup tapi tidak tahu apa yang harus dikerjakannya. Karena itu sangat dibutuhkan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat. Tapi yang terpenting adalah kesadaran orang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan memenuhi kebutuhan sosialnya dengan berinteraksi dengan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar